Cara Memilih Mata Uang Terbaik untuk Tujuan Trading Anda?

Memiliki banyak pilihan tidak selalu membantu. Bayangkan seorang anak berada di toko permen di mana mereka hanya dapat memilih dua jenis permen. Bagaimana cara mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak? Hal yang sama terjadi dalam perdagangan forex. Ada banyak pasangan mata uang yang tersedia, tetapi bagaimana Anda bisa tahu pasangan mana yang terbaik untuk Anda? Pada artikel ini, kami akan membahas fitur yang membedakan pasangan mata uang dan cara memilih pasangan terbaik untuk tujuan trading Anda.

Volatilitas dan likuiditas adalah karakteristik yang membedakan pasangan mata uang satu sama lain.

Keriangan

Volatilitas menggambarkan seberapa sensitif pasangan mata uang terhadap fluktuasi harga. Mata uang dengan volatilitas tinggi memiliki risiko yang lebih terkait ; namun, imbalannya juga lebih tinggi. Sebaliknya, volatilitas rendah adalah pilihan yang lebih aman dengan potensi imbalan yang lebih rendah.

Bagaimana Anda bisa menentukan apakah pasangan mata uang itu bergejolak?

Salah satu peretasan sederhana adalah membuka tampilan perdagangan dan menganalisis grafik lilin. Sebuah contoh akan diberikan di bawah ini.

Untuk menentukan volatilitas jangka pendek, Anda harus menganalisis masing-masing candle. Secara khusus, Anda perlu mempertimbangkan perbedaan antara harga tertinggi dan terendah. Jika angka ini besar, maka pasangan mata uang tersebut fluktuatif. Volatilitas yang rendah dapat dilihat dengan perbedaan yang lebih rendah antara harga tertinggi dan terendah.

Dalam jangka panjang, Anda harus menganalisis tren yang dibuat lilin. Pada grafik 1, tren ini diwakili oleh garis kuning. Lereng yang lebih curam menunjukkan perubahan harga yang lebih besar dalam periode waktu yang lebih singkat. Ini berarti lebih fluktuatif. Garis dengan kemiringan yang lebih kecil mewakili pasangan mata uang yang kurang stabil.

Contoh pasangan mata uang volatilitas rendah:

Pasangan volatil rendah sering melibatkan mata uang utama.

• AUDUSD
• USDCHF
• USDJPY
• NZDUSD
• EURUSD
• USDCAD
• GBPUSD

Contoh pasangan mata uang volatilitas tinggi:

Ini termasuk mata uang eksotis seperti:

• renminbi Cina
• Rupee India
• Won Korea Selatan
• peso meksiko
• baht Thailand
• Rubel Rusia
• Brasil nyata

Likuiditas

Likuiditas umumnya mengacu pada kemudahan mengubah aset menjadi uang tunai. Kemudahan ini biasanya diukur dengan volume perdagangan aset ini. Aset dengan likuiditas yang lebih tinggi lebih aman untuk diinvestasikan dan memiliki volatilitas yang lebih rendah.

Bagan 2 menampilkan tangkapan layar dari layar tampilan perdagangan biasa. Bilah merah dan hijau mewakili total volume perdagangan dalam periode waktu tertentu. Warnanya, mirip dengan candle, menunjukkan apakah telah terjadi kenaikan atau penurunan harga penutupan relatif terhadap harga pembukaan. Anda juga dapat membuat line-of-best-fit untuk melihat rata-rata volume perdagangan selama periode waktu tertentu.

Juga, harus dicatat bahwa ada perdagangan valas over-the-counter (OTC). Ini adalah perdagangan yang terjadi secara langsung antara dua entitas. Akibatnya, harga biasanya tidak diungkapkan kepada publik. Kebanyakan broker forex adalah OTC, dan Anda tidak akan dapat melihat volume nyata, tidak seperti di FX futures.

Jadi, tingkat volatilitas dan likuiditas apa yang bagus untuk strategi perdagangan yang mana? Untuk menjawab pertanyaan ini, kami akan membagi strategi perdagangan menjadi dua kerangka waktu utama: jangka pendek dan jangka panjang.

Perdagangan valas jangka pendek

Strategi ini banyak digunakan oleh pedagang harian, yang dapat membuka posisi yang berlangsung hanya satu menit. Anda akan diharapkan untuk menangkap gerakan yang lebih kecil. Anda mungkin tergoda untuk mencari pasangan mata uang eksotis yang lebih fluktuatif . Namun, risikonya adalah sulit untuk menemukan rasio risiko vs. imbalan karena spreadnya yang besar dan pergerakan harga yang tidak menentu.

Oleh karena itu, Anda akan mencari beberapa pasangan mata uang yang sangat fluktuatif bercampur dengan pasangan yang memiliki volatilitas lebih rendah. Jika Anda menggunakan strategi ini, diversifikasikan portofolio Anda dengan pasangan mata uang yang berbeda.

Perdagangan valas jangka panjang

Pendekatan ini melibatkan posisi terbuka yang berlangsung selama berbulan-bulan. Oleh karena itu, Anda akan mencari pasangan mata uang yang memiliki volatilitas rendah. Perdagangan jangka panjang ini dilakukan ketika ada tren yang relatif jelas dalam harga antar mata uang karena faktor eksternal seperti perdagangan atau konflik perbatasan. Memiliki volatilitas yang rendah akan melindungi Anda dari kehilangan keuntungan dalam perdagangan Anda karena perubahan seketika dalam sentimen pasar.

Pasangan mata uang yang direkomendasikan harus menyertakan setidaknya mata uang utama, lebih disukai USD, karena dianggap sebagai salah satu mata uang teraman dan paling stabil. Beberapa contoh mata uang utama disebutkan di atas di bagian ‘pasangan mata uang volatilitas tinggi’.

Kesimpulan

Untuk memilih pasangan mata uang terbaik untuk tujuan perdagangan Anda, Anda harus mulai memahami volatilitas dan likuiditasnya. Kemudian Anda harus mencocokkannya dengan panjang strategi perdagangan Anda. Satu trik sederhana yang perlu diingat adalah: volatilitas memiliki hubungan terbalik dengan waktu, sedangkan likuiditas memiliki hubungan positif dengan waktu.

Misalnya, jika Anda ingin membuka posisi untuk jangka waktu yang lebih lama, Anda harus memilih pasangan mata uang yang menyertakan mata uang utama seperti EURUSD. Tren akan terbentuk berdasarkan situasi politik-ekonomi masing-masing wilayah, dan pasangan ini memiliki volatilitas yang relatif rendah, sehingga pasar tidak mungkin mengalami ayunan liar.