Haii teman Radar, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang cara menghitung saham. Bagi sebagian orang, saham mungkin terdengar sulit atau rumit, tetapi sesungguhnya saham adalah instrumen keuangan yang bisa menguntungkan jika dikelola dengan baik. Bagi pemula yang ingin memulai berinvestasi saham, menghitung saham adalah salah satu keahlian dasar yang wajib dikuasai.
1. Apa itu Saham?
Sebelum memahami cara menghitung saham, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu saham. Saham merupakan surat berharga yang menunjukkan bahwa seseorang atau perusahaan memiliki bagian atau hak atas kepemilikan atas perusahaan terkait. Saham ini diperdagangkan di pasar saham dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
Dalam jangka pendek, harga saham dapat berfluktuasi naik turun tergantung pada permintaan dan penawaran yang ada di pasaran. Namun, jika dipegang dalam jangka panjang, saham dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi para investor.
2. Cara Menghitung Saham Biasa
Cara menghitung saham adalah dengan membagi total jumlah saham yang ada dengan jumlah pemegang saham pada suatu perusahaan. Dalam hal ini, kita akan membahas mengenai cara menghitung saham biasa.
Contohnya, misalkan suatu perusahaan memiliki total saham sebanyak 100.000 lembar dengan jumlah pemegang saham sebanyak 1.000 orang, maka jumlah saham yang dimiliki oleh setiap pemegang saham adalah:
Jumlah saham = total jumlah saham ÷ jumlah pemegang saham
Jumlah saham = 100.000 ÷ 1.000
Jumlah saham = 100 lembar saham
Dalam contoh ini, setiap pemegang saham memiliki 100 lembar saham.
3. Cara Menghitung Saham dengan Nilai Nominal yang Tidak Sama
Cara menghitung saham dengan nilai nominal yang tidak sama hampir sama dengan cara menghitung saham biasa. Hal yang perlu diperhatikan adalah nilai nominal tiap saham yang berbeda-beda.
Contohnya, suatu perusahaan memiliki total saham sebanyak 100.000 lembar dengan nilai nominal sebesar 1.000 rupiah dan 5.000 rupiah. Jumlah pemegang saham perusahaan tersebut sebanyak 1.000 orang.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengalikan jumlah saham dengan nilai nominalnya. Misalnya:
100.000 lembar saham x 1.000 rupiah = 100.000.000 rupiah
100.000 lembar saham x 5.000 rupiah = 500.000.000 rupiah
Selanjutnya, jumlahkan total nilai nominal tersebut:
100.000.000 rupiah + 500.000.000 rupiah = 600.000.000 rupiah
Dengan demikian, nilai nominal perusahaan sebesar 600.000.000 rupiah.
Kemudian, kita dapat menghitung jumlah saham yang dipegang oleh setiap pemilik saham dengan cara:
Jumlah saham = total nilai nominal ÷ jumlah pemegang saham
Jumlah saham = 600.000.000 rupiah ÷ 1.000 orang
Jumlah saham = 600.000 rupiah
Dengan demikian, setiap pemegang saham memiliki jumlah saham sebesar 0,1% x 100.000 lembar saham dengan nilai nominal berbeda-beda.
4. Cara Menghitung Saham dengan Melihat Laporan Keuangan
Selain membagi total jumlah saham dengan jumlah pemegang saham, cara lain untuk menghitung saham adalah dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan. Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam laporan keuangan, yaitu total ekuitas dan jumlah saham yang beredar atau diterbitkan.
Ekuity (modal) suatu perusahaan biasanya terdiri atas saham biasa, saham preferen, dan cadangan laba. Jumlah modal ini adalah bagian dari total nilai perusahaan dan digunakan sebagai landasan untuk membagi nilai perusahaan kepada setiap pemegang saham.
Adapun jumlah saham yang beredar atau diterbitkan adalah jumlah saham yang sudah dijual ke publik dan dipegang oleh investor. Saham yang sudah dijual di pasaran adalah saham yang dapat dipertimbangkan untuk dihitung.
5. Kapan Waktu yang Tepat Untuk Membeli Saham?
Membeli saham merupakan kegiatan investasi yang memerlukan pengetahuan dan perhitungan yang tepat. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan membeli saham suatu perusahaan. Beberapa diantaranya meliputi:
- Kondisi pasar saham secara umum
- Kondisi keuangan dan kinerja perusahaan
- Risiko yang mungkin terjadi
- Tujuan investasi jangka pendek atau jangka panjang
Kesuksesan dalam berinvestasi saham bukan hanya terletak pada kemampuan menghitung saham semata. Namun, pengalaman dan pengetahuan yang cukup adalah syarat mutlak agar dapat mendapatkan keuntungan yang optimal dari investasi saham.
Frequently Asked Questions (FAQ)
1. Apakah saham tersebut dapat dipertukarkan dengan uang?
Ya. Saham dapat diperdagangkan di pasar saham dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dalam jangka pendek atau jangka panjang.
2. Bagaimana cara menemukan jumlah saham yang beredar dari sebuah perusahaan?
Informasi mengenai jumlah saham yang beredar dapat ditemukan di laporan keuangan perusahaan.
3. Apakah pemegang saham dapat mempengaruhi keputusan perusahaan secara langsung?
Ya. Pemegang saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang dapat mempengaruhi keputusan perusahaan melalui voting.
4. Apakah saham merupakan jenis investasi yang aman?
Tidak. Investasi saham merupakan jenis investasi yang memiliki risiko dari fluktuasi harga yang tidak dapat diprediksi. Namun, risiko saham dapat diminimalisir dengan memperhatikan keadaan pasar dan menganalisis kinerja perusahaan sebelum melakukan investasi.
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghitung saham secara manual?
Tergantung pada jumlah dan jenis saham yang terkait. Namun, biasanya waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama karena hitungannya cukup sederhana.
Kesimpulan
Investasi saham memang memerlukan pengetahuan, pengalaman, dan kesabaran. Namun, dengan menguasai dasar-dasar seperti cara menghitung saham, investor saham pemula dapat memahami dan mengelola investasi mereka dengan lebih baik. Menghitung saham sendiri sebenarnya bukan suatu hal yang sulit, namun memahami bagaimana menginterpretasikan hasil perhitungan tersebut adalah hal penting untuk memastikan keputusan investasi yang tepat. Pahami risiko dengan baik dan analisis kinerja perusahaan sebelum kalian mulai berinvestasi. Harap artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan semoga sukses dalam berinvestasi saham!