Radar Batas Kumpulan Berita dan Informasi dari berbagai sumber yang terpercaya 
Haii teman Radar, kali ini kami akan membahas tentang salah satu objek wisata yang menjadi ikon Bali yaitu Tanah Lot. Terletak di antara perbukitan dan laut yang indah, Tanah Lot merupakan tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi.
Tanah Lot adalah sebuah pura di Bali yang dibangun pada abad ke-16 oleh seorang pendeta Hindu. Pura ini terletak di atas batu karang besar yang menjorok ke laut dan menjadi tempat persembahyangan bagi umat Hindu. Keindahan Tanah Lot semakin lengkap dengan panorama alam di sekitarnya. Kita bisa menikmati pemandangan laut yang luas, matahari terbenam yang spektakuler, serta batu-batu karang yang menakjubkan.
Tanah Lot memiliki pesona budaya yang kuat. Selain sebagai tempat suci, Tanah Lot juga menjadi pusat kegiatan ritual keagamaan yang diadakan setiap enam bulan sekali. Selain itu, di sekitar Tanah Lot terdapat juga beberapa galeri seni dan kerajinan tangan yang menawarkan berbagai produk lokal Bali, seperti lukisan, patung, dan pakaian tradisional.
Untuk bisa menikmati keindahan Tanah Lot, pengunjung bisa membeli tiket masuk dengan harga sekitar Rp 60.000,- per orang. Pengunjung bisa berjalan-jalan di sekitar pura, menikmati panorama alam, atau berbelanja di sekitar kawasan wisata. Pengunjung juga bisa menikmati makanan dan minuman di beberapa restoran yang tersedia di sekitar Tanah Lot.
Sejarah Tanah Lot
Tanah Lot memiliki sejarah yang menarik. Menurut legenda, Tanah Lot adalah tempat persembunyian dari seorang pendeta Hindu yang bernama Danghyang Nirartha. Danghyang Nirartha adalah seorang pendeta Hindu yang sangat dihormati oleh masyarakat Bali. Ia datang ke Bali pada abad ke-16 dan membawa ajaran agama Hindu yang baru.
Saat itu, Tanah Lot adalah tempat yang sangat sepi dan terisolasi. Hanya ada seekor ular yang hidup di sana. Namun, Danghyang Nirartha melihat potensi besar dari tempat itu dan memutuskan untuk membangun sebuah pura di atas batu karang tersebut.
Dalam pembangunan pura tersebut, Danghyang Nirartha dibantu oleh seekor ular yang akhirnya menjadi penjaga pura tersebut. Hingga saat ini, ular tersebut masih dianggap sebagai penjaga pura dan dihormati oleh masyarakat Bali.
Legenda Tanah Lot
Tanah Lot memiliki beberapa legenda yang masih diceritakan hingga saat ini. Salah satunya adalah legenda tentang cinta segitiga antara Danghyang Nirartha, ular penjaga pura, dan seorang wanita cantik bernama Dewi Danu. Menurut cerita, Dewi Danu jatuh cinta dengan Danghyang Nirartha dan membuat ular penjaga pura merasa cemburu. Akibatnya, ular tersebut menyerang Dewi Danu dan melukainya. Namun, dengan kekuatan ajaibnya, Danghyang Nirartha berhasil menyembuhkan Dewi Danu dari lukanya.
Legenda lain yang terkait dengan Tanah Lot adalah tentang perang antara Dewa Baruna dan Dewa Bhatara Segara. Menurut cerita, Tanah Lot awalnya adalah milik Dewa Baruna. Namun, Dewa Bhatara Segara merasa iri dengan keindahan Tanah Lot dan mencoba merebutnya dari Dewa Baruna. Akhirnya, terjadi perang antara kedua dewa tersebut. Dewa Baruna akhirnya kalah dan Tanah Lot menjadi milik Dewa Bhatara Segara.
Keindahan Tanah Lot
Tanah Lot memiliki keindahan alam yang luar biasa. Pengunjung bisa menikmati pemandangan laut yang luas, pantai yang indah, dan batu-batu karang yang menakjubkan. Salah satu momen terbaik di Tanah Lot adalah saat matahari terbenam. Saat itu, pengunjung bisa menyaksikan keindahan langit yang berubah warna dan membuat pemandangan Tanah Lot semakin menakjubkan.
Tanah Lot juga memiliki arsitektur pura yang khas. Pura ini dibangun di atas batu karang yang menjorok ke laut, sehingga terlihat sangat indah dan unik. Selain itu, pura ini juga dihiasi dengan berbagai ukiran dan patung yang menarik perhatian pengunjung.
Orang Juga Bertanya:
| Pertanyaan | Jawaban |
| Bagaimana cara menuju Tanah Lot? | Untuk menuju Tanah Lot, pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Dari pusat Kota Denpasar, pengunjung bisa menempuh jarak sekitar 20 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. |
| Berapa harga tiket masuk ke Tanah Lot? | Harga tiket masuk ke Tanah Lot adalah sekitar Rp 60.000,- per orang. |
| Apakah Tanah Lot buka setiap hari? | Ya, Tanah Lot buka setiap hari dari pukul 07.00 pagi hingga 19.00 malam. |
| Apakah ada restoran di sekitar Tanah Lot? | Ya, ada beberapa restoran di sekitar Tanah Lot yang menyajikan berbagai makanan dan minuman. |
| Apakah ada kegiatan ritual keagamaan di Tanah Lot? | Ya, ada kegiatan ritual keagamaan yang diadakan di Tanah Lot setiap enam bulan sekali. |
Tips Berkunjung ke Tanah Lot
Untuk bisa menikmati pengalaman yang maksimal di Tanah Lot, ada beberapa tips yang bisa dilakukan. Pertama, datanglah ke Tanah Lot pada sore hari agar bisa menyaksikan matahari terbenam yang spektakuler. Kedua, jangan lupa untuk membawa kamera agar bisa mengabadikan momen yang indah di Tanah Lot. Ketiga, datanglah pada hari biasa untuk menghindari kerumunan pengunjung yang terlalu padat. Terakhir, jangan lupa untuk mengenakan pakaian yang sopan dan mematuhi aturan-aturan yang ada di kawasan wisata Tanah Lot.
Kesimpulan
Tanah Lot adalah sebuah pura di Bali yang dibangun pada abad ke-16 dan terletak di atas batu karang besar yang menjorok ke laut. Selain sebagai tempat suci, Tanah Lot juga menjadi pusat kegiatan ritual keagamaan yang diadakan setiap enam bulan sekali. Tanah Lot memiliki keindahan alam yang luar biasa, terutama saat matahari terbenam. Pengunjung bisa menikmati pemandangan laut yang luas, pantai yang indah, dan batu-batu karang yang menakjubkan. Tanah Lot juga memiliki arsitektur pura yang khas dan dihiasi dengan berbagai ukiran dan patung yang menarik perhatian pengunjung. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menikmati pengalaman yang maksimal di Tanah Lot. Jangan lupa untuk datang ke Tanah Lot saat matahari terbenam dan membawa kamera untuk mengabadikan momen yang indah. Selamat menikmati keindahan Tanah Lot!
Cek Berita dan Artikel Radarbatas.com lainnya di Google News.
