site traffic analytics

Apa itu Average Down Saham?

Haii teman Radar, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang apa itu average down saham. Bagi yang sudah terbiasa dengan dunia investasi saham, istilah average down saham mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, bagi yang baru memulai atau ingin memulai investasi saham, mungkin masih bertanya-tanya tentang apa itu average down saham.

Secara sederhana, average down saham adalah strategi investasi saham dimana seorang investor membeli saham dengan harga lebih rendah dari harga awal ketika saham itu dibeli. Tujuan dari strategi ini adalah untuk menurunkan harga rata-rata pembelian saham agar menghasilkan keuntungan lebih besar di masa depan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam strategi average down saham adalah investor harus memiliki keyakinan dan analisis yang kuat terhadap fundamental perusahaan yang sahamnya dibeli. Jika perusahaan memiliki fundamental yang baik dan prospek yang cerah, maka peluang keuntungan investor akan semakin besar.

Kelebihan dari Average Down Saham

Strategi average down saham memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:

1. Mengurangi risiko kerugian

Dengan membeli saham dengan harga yang lebih rendah, investor dapat mengurangi risiko kerugian saat harga saham turun. Sebagai contoh, jika seorang investor membeli saham dengan harga Rp 10.000 per lembar dan harga saham turun menjadi Rp 8.000 per lembar, maka investor dapat membeli saham tambahan dengan harga Rp 8.000 per lembar sehingga harga rata-rata pembelian menjadi lebih rendah.

2. Menambah jumlah saham

Dengan membeli saham dengan harga yang lebih rendah, investor dapat membeli lebih banyak jumlah saham dengan jumlah uang yang sama. Sebagai contoh, jika seorang investor memiliki Rp 10 juta untuk dibelikan saham, maka ia dapat membeli 1.000 lembar saham dengan harga Rp 10.000 per lembar atau 1.250 lembar saham dengan harga Rp 8.000 per lembar.

TRENDING :  Saham Agung Podomoro: Investasi yang Menjanjikan

3. Menghasilkan keuntungan yang lebih besar

Strategi average down saham dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar di masa depan apabila harga saham kembali naik setelah turun. Dengan harga rata-rata pembelian yang lebih rendah, investor dapat lebih mudah mendapatkan keuntungan saat harga saham kembali naik.

Risiko dari Average Down Saham

Meskipun strategi average down saham memiliki beberapa kelebihan, namun juga memiliki beberapa risiko, diantaranya:

1. Harga saham tidak kembali naik

Terkadang harga saham yang turun tidak kembali naik sesuai dengan harapan, sehingga investor menderita kerugian yang lebih besar. Oleh karena itu, sebelum melakukan strategi average down saham, investor harus benar-benar melakukan analisis yang matang terhadap fundamental perusahaan yang sahamnya dibeli.

2. Overtrading

Investor yang terlalu sering melakukan pembelian saham dalam strategi average down saham dapat memicu overtrading. Overtrading dapat menimbulkan biaya transaksi yang tinggi dan merugikan investor. Oleh karena itu, investor harus mengatur waktu dan frekuensi membeli saham dalam strategi average down saham.

3. Kurangnya likuiditas

Saat harga saham turun, kurangnya likuiditas dikarenakan tidak diinginkannya pembelian saham oleh investor lain, sehingga saat ingin menjual saham akan sulit dilakukan. Hal ini dapat menyebabkan investor terpaksa menjual saham dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga rata-rata pembelian.

Cara Menerapkan Average Down Saham

Untuk menerapkan strategi average down saham, investor dapat melakukan beberapa langkah berikut:

1. Memiliki analisis fundamental perusahaan yang kuat

Dalam memilih saham untuk dijadikan target average down saham, investor harus memilih perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat dan prospek yang cerah. Analisis fundamental dapat dilakukan dengan melihat laporan keuangan, pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan laba, dividen, dan prospek masa depan perusahaan.

TRENDING :  Cara Mengetahui Pemegang Saham Perusahaan

2. Menentukan batas kerugian

Investor harus menentukan batas kerugian atau stop loss pada setiap pembelian saham dalam strategi average down saham. Batas kerugian dapat ditentukan berdasarkan tingkat risiko yang dapat ditoleransi dan sudah dihitung sebelumnya.

3. Mengatur waktu pembelian

Investor harus mengatur waktu pembelian saham dalam strategi average down saham dengan analisis teknikal, saham yang turun secara signifikan dianggap sebagai saham yang layak untuk dibeli dalam strategi tersebut.

FAQ

1. Apa itu stop loss dalam strategi average down saham?

Stop loss adalah batas kerugian yang ditentukan oleh investor dalam setiap pembelian saham dalam strategi average down saham. Batas kerugian ini berfungsi untuk membatasi kerugian yang dapat ditoleransi oleh investor.

2. Berapa kali investor harus membayar biaya transaksi dalam strategi average down saham?

Biaya transaksi harus dibayarkan setiap kali investor membeli saham dalam strategi average down saham.

3. Apa yang harus dilakukan jika harga saham tidak kembali naik seperti yang diharapkan?

Jika harga saham tidak kembali naik seperti yang diharapkan, investor harus merespons dengan cepat dan mengambil keputusan yang tepat, seperti menjual saham atau menunggu hingga harga saham membentuk pola yang lebih positif.

4. Apa yang dapat mengakibatkan overtrading dalam strategi average down saham?

Overtrading dapat terjadi jika investor terlalu sering melakukan pembelian saham dalam strategi average down saham secara berulang-ulang. Hal ini dapat menimbulkan biaya transaksi yang tinggi dan merugikan investor.

5. Bagaimana cara menghindari risiko pada strategi average down saham?

Cara menghindari risiko pada strategi average down saham adalah dengan melakukan analisis fundamental dan teknikal yang kuat sebelum melakukan pembelian saham, menentukan batas kerugian yang sesuai, mengatur waktu pembelian saham, dan tidak terlalu sering melakukan pembelian saham dalam strategi average down saham.

TRENDING :  Investasi Saham? Pelajari Map Saham dan Temukan Potensi Profit yang Menjanjikan

Kesimpulan

Setelah membaca artikel ini, dapat disimpulkan bahwa average down saham adalah strategi investasi saham dimana seorang investor membeli saham dengan harga lebih rendah dari harga awal ketika saham itu dibeli. Strategi ini memiliki kelebihan dan risiko, yang perlu diperhatikan oleh investor sebelum menerapkannya.

Kelebihan dari strategi average down saham adalah dapat mengurangi risiko kerugian, menambah jumlah saham, dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Risiko dari strategi ini adalah harga saham tidak kembali naik, overtrading, dan kurangnya likuiditas.

Untuk menerapkan strategi average down saham, investor harus memiliki analisis fundamental perusahaan yang kuat, menentukan batas kerugian yang sesuai, dan mengatur waktu pembelian saham. Investor juga harus menghindari risiko dengan melakukan analisis fundamental dan teknikal yang kuat sebelum melakukan pembelian saham, menentukan batas kerugian yang sesuai, mengatur waktu pembelian saham, dan tidak terlalu sering melakukan pembelian saham dalam strategi average down saham.

Dalam menjalankan strategi average down saham, kehati-hatian dan analisis yang matang sangat diperlukan agar investor dapat meraih keuntungan dalam jangka panjang.