site traffic analytics

Der Saham Adalah: Semua yang Perlu Anda Ketahui

Hai teman Radar, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang der saham adalah. Bagi sebagian orang terutama yang terjun di dunia investasi dan keuangan, mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah ini. Namun, bagi sebagian yang lain, mungkin merasa sedikit bingung dan ingin tahu apa itu der saham.

Der saham adalah salah satu jenis produk investasi di pasar modal yang terbilang baru di Indonesia. Sesuai dengan namanya, der saham merupakan kontrak derivatif yang berhubungan dengan harga saham. Produk ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan cara kerjanya pun mirip dengan saham pada umumnya, namun memiliki keunikan tersendiri.

Sebelum memulai investasi dengan der saham, hal pertama yang harus diketahui adalah aturan dan mekanisme produk ini. Ada beberapa hal yang perlu dipahami sebelum memutuskan untuk membeli der saham, seperti pemahaman dasar tentang derivatif, strategi investasi, risiko, dan bagaimana menghitung harga beli dan harga jual. Mari kita bahas lebih detail pada bagian selanjutnya.

1. Apa Itu Derivatif?

Derivatif adalah kontrak antara dua pihak yang nilainya tergantung pada asset lainnya. Asset tersebut bisa berupa saham, obligasi, indeks harga, atau komoditas. Ada beberapa jenis derivatif, di antaranya adalah future, swap, option, dan der saham.

Dalam hal investasi, derivatif biasanya digunakan sebagai instrumen hedging atau untuk mengambil keuntungan dari fluktuasi harga asset. Namun, derivatif juga memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi reguler, sehingga memerlukan pemahaman yang lebih dalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

2. Cara Kerja Der Saham

Der saham dijual dengan harga tertentu yang mengikat antara pembeli dan penjual. Harga tersebut didasarkan pada harga saham yang dijadikan acuan. Pada umumnya, der saham diperdagangkan dalam satuan lot, dan setiap lot umumnya terdiri dari 100 kontrak.

TRENDING :  Saham Terbesar di Indonesia: Peluang Investasi yang Menjanjikan

Jika harga saham acuan naik, maka harga der saham juga akan naik, dan sebaliknya. Ketika seseorang membeli der saham dengan harapan harga saham naik di masa depan, maka orang tersebut disebut sebagai long position. Sebaliknya, ketika seseorang menjual der saham dengan harapan harga saham turun di masa depan, maka orang tersebut disebut sebagai short position.

3. Strategi Investasi dengan Der Saham

Terdapat beberapa strategi investasi yang bisa dilakukan dengan mengandalkan der saham, seperti:

Bullish Strategy

Strategi ini dilakukan ketika investor meyakini harga saham akan naik di masa depan. Dalam hal ini, investor bisa melakukan pembelian der saham untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham. Strategi ini menjadi pilihan bagi investor yang ingin meraih keuntungan sementara dengan risiko yang relatif kecil.

Bearish Strategy

Sebaliknya, strategi ini dilakukan ketika investor meyakini harga saham akan turun di masa depan. Dalam hal ini, investor bisa menjual der saham untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga saham. Strategi ini berisiko lebih tinggi dibandingkan bullish strategy, namun bisa memberikan keuntungan yang lebih besar.

4. Risiko Investasi dengan Der Saham

Meskipun menggiurkan untuk mencoba investasi dengan der saham, namun ada beberapa risiko yang harus dipahami dengan baik sebelum memutuskan berinvestasi, seperti:

Volatile Price Movement

Seperti halnya investasi pada umumnya, fluktuasi harga saham yang berlebihan dan tidak dapat diprediksi bisa memberikan dampak yang merugikan bagi investor.

Margin Call

Jika harga der saham yang dimiliki turun hingga berada di bawah batas minimum yang ditentukan, investor bisa mendapatkan margin call. Artinya, investor harus menambah modal atau menutup posisi trading pada harga saat ini, yang dapat menyebabkan kerugian yang besar.

TRENDING :  Mitos dan Fakta seputar Stock Split Saham yang Perlu Dipahami

Counterparty Risk

Ada risiko yang timbul jika pihak yang menjual der saham mengalami kebangkrutan atau tidak bisa memenuhi kewajiban sebagaimana yang telah disetujui dalam kontrak. Hal ini bisa berdampak pada investasi yang sudah dilakukan oleh pihak lain.

5. Cara Menghitung Harga Der Saham

Harga der saham didasarkan pada harga saham acuan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga der saham, seperti fluktuasi harga underlying, waktu jatuh tempo, volatilitas, dan suku bunga. Ada rumus khusus untuk menghitung harga der saham, namun rumusnya cukup kompleks dan memerlukan pemahaman yang lebih dalam.

FAQ

1. Apakah investasi dengan der saham aman?

Investasi dengan der saham memiliki risiko yang cukup tinggi, seperti fluktuasi harga yang tidak dapat diprediksi dan risiko margin call. Namun, dengan pemahaman yang baik mengenai produk ini, investasi dengan der saham bisa memberikan keuntungan yang menguntungkan.

2. Apa bedanya antara saham biasa dan der saham?

Saham biasa merepresentasikan kepemilikan saham perusahaan, sedangkan der saham merupakan kontrak derivatif yang berhubungan dengan harga saham.

3. Bagaimana cara membeli der saham?

Der saham bisa dibeli melalui bursa, dan umumnya diperdagangkan dalam satuan lot dengan setiap lot terdiri dari 100 kontrak.

4. Apa saja faktor yang mempengaruhi harga der saham?

Faktor yang mempengaruhi harga der saham antara lain fluktuasi harga underlying, waktu jatuh tempo, volatilitas, dan suku bunga.

5. Apa resiko yang harus dihadapi dalam investasi dengan der saham?

Resiko yang harus dihadapi dalam investasi dengan der saham antara lain volatile price movement, margin call, dan counterparty risk.

Kesimpulan

Der saham menjadi salah satu alternatif investasi bagi mereka yang ingin mengambil keuntungan dari fluktuasi harga saham. Namun, sebelum berinvestasi dengan der saham, diperlukan pemahaman yang cukup mengenai produk ini, termasuk aturan, mekanisme, strategi investasi, risiko, dan cara menghitung harga der saham. Investasi dengan der saham memiliki risiko yang cukup tinggi, sehingga perlu hati-hati dan riset yang baik sebelum memulai investasi.

TRENDING :  Supra Boga Lestari Saham: Investasi Menjanjikan untuk Masa Depan