site traffic analytics

Pengertian Stop Loss dalam Investasi Saham

Haii teman Radar, Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai istilah dalam saham yang sering ditemui, yaitu “stop loss”. Bagi Anda yang baru memulai investasi saham, mungkin masih asing dengan istilah ini. Stop loss sendiri merupakan strategi yang sering dipakai dalam berinvestasi saham untuk membatasi kerugian.

Stop loss merupakan order untuk menjual saham pada harga tertentu, dengan tujuan mengurangi risiko kerugian akibat penurunan harga saham. Contohnya, jika Anda membeli saham pada harga Rp1000 dan menetapkan stop loss pada harga Rp900, maka jika harga saham turun hingga Rp900, saham tersebut akan secara otomatis dijual. Dengan demikian, kerugian Anda akan dibatasi pada sebesar Rp100 per saham.

Kenapa Stop Loss Diperlukan?

Stop loss sangat penting dalam berinvestasi saham, karena dapat membantu investor menghindari kerugian yang lebih besar akibat fluktuasi pasar. Tanpa stop loss, investor bisa saja menahan saham yang harganya turun terus-menerus, dan merugi besar saat memutuskan untuk menjualnya.

Dalam berinvestasi saham, pasti ada risiko kerugian yang harus dihadapi. Stop loss bisa membantu mengatasi risiko tersebut dengan membatasi kerugian pada level yang dapat diterima investor.

Bagaimana Cara Menentukan Stop Loss?

Menentukan stop loss bukanlah hal yang mudah, karena harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti profil risiko investor, kondisi pasar, dan kondisi perusahaan terkait saham yang dibeli. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan stop loss, antara lain:

  • Metode persentase: menentukan stop loss dengan persentase dari harga beli saham. Misalnya, jika investor membeli saham pada harga Rp1000, maka stop loss bisa ditempatkan pada 10% di bawah harga beli, yaitu pada Rp900.
  • Metode support dan resistance: menentukan stop loss berdasarkan level support dan resistance pada grafik harga saham. Level support adalah level harga di mana harga saham cenderung untuk berbalik naik setelah turun, sedangkan resistance adalah level harga di mana harga saham cenderung untuk berbalik turun setelah naik.
  • Metode volatilitas: menentukan stop loss berdasarkan volatilitas harga saham. Semakin besar volatilitas, semakin lebar jarak antara harga beli dan stop loss yang ditempatkan.
TRENDING :  Jangan Salah Paham, Valuasi Saham Adalah...

Pada akhirnya, cara menentukan stop loss terbaik akan bervariasi tergantung pada preferensi dan strategi masing-masing investor.

Bagaimana Menempatkan Stop Loss?

Setelah menentukan level stop loss, investor harus menempatkannya dalam bentuk order jualan pada platform trading saham yang digunakan. Ada beberapa tipe order jual yang dapat dipilih, yaitu:

  • Market order: menjual saham dengan harga pasar saat itu. Order ini sangat cepat dan mudah, namun harga jual bisa berbeda dengan harga yang diharapkan.
  • Limit order: menjual saham dengan harga yang telah ditentukan, dan hanya akan terlaksana jika harga jual mencapai harga yang ditentukan. Order ini lebih lambat dibanding market order, namun memberikan kontrol lebih atas harga jual.
  • Stop order: menjual saham saat harga mencapai level stop loss yang telah ditentukan. Order ini cepat dan efektif dalam membatasi kerugian, namun bisa saja tidak terlaksana jika harga saham langsung jatuh di bawah level stop loss tanpa mencapai level tersebut.

Setelah menentukan tipe order jual yang diinginkan, investor dapat menempatkan order tersebut pada platform trading saham yang digunakan. Penting untuk memperhatikan biaya transaksi yang dikenakan oleh platform tersebut, sehingga tidak mengurangi keuntungan yang diperoleh dari investasi saham.

Keuntungan dan Kerugian Stop Loss

Stop loss memiliki keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan sebelum digunakan dalam investasi saham. Beberapa keuntungan stop loss antara lain:

  • Memperkecil risiko kerugian yang tidak terkontrol.
  • Memberikan kontrol atas level kerugian yang dapat diterima.
  • Menghindari emosi dan tekanan psikologis saat harga saham turun terus-menerus.

Namun, stop loss juga memiliki kerugian, antara lain:

  • Stop loss bisa membatasi potensi keuntungan. Jika harga saham turun sejenak dan kemudian naik kembali, investor akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.
  • Stop loss bisa dipicu oleh fluktuasi pasar yang sementara. Jika harga saham turun sejenak karena alasan teknis atau pasar, dan kemudian kembali naik, investor bisa saja menjual saham pada level stop loss dan merugi besar.
  • Stop loss bisa memicu aksi jual massal. Jika banyak investor menempatkan stop loss pada level yang sama, maka penjualan massal yang dipicu oleh stop loss tersebut bisa memperburuk kondisi pasar.
TRENDING :  Yuk Nabung Saham - Investasi yang Menjanjikan!

Maka dari itu, penggunaan stop loss perlu dipertimbangkan dengan matang dan tidak boleh dipakai secara sembarangan.

Kesimpulan

Stop loss adalah strategi dalam investasi saham yang digunakan untuk membatasi risiko kerugian dengan menentukan level harga jual saham pada posisi tertentu. Stop loss perlu dipertimbangkan dengan matang dan disesuaikan dengan profil risiko dan strategi masing-masing investor. Setelah menentukan level stop loss, investor harus menempatkan order jual pada platform trading saham yang digunakan dengan memperhatikan biaya transaksi yang dikenakan. Penggunaan stop loss memiliki keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan secara matang.

Demikianlah pembahasan mengenai stop loss dalam saham. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang baru memulai investasi saham. Jangan lupa selalu melakukan riset dan konsultasi dengan ahli sebelum melakukan investasi.

Cek Berita dan Artikel Radarbatas.com lainnya di Google News.

Orang Juga Bertanya

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar stop loss:

Pertanyaan Jawaban
Apakah setiap investor perlu menggunakan stop loss? Tidak selalu. Penggunaan stop loss perlu disesuaikan dengan profil risiko dan strategi masing-masing investor. Ada beberapa investor yang lebih memilih untuk tidak menggunakan stop loss dan memperdagangkan saham secara langsung.
Berapa persentase yang ideal untuk menentukan stop loss? Tidak ada persentase yang ideal, karena tergantung pada profil risiko dan strategi masing-masing investor. Namun, umumnya stop loss ditempatkan pada 5-10% di bawah harga beli.
Apakah stop loss bisa dipakai pada semua saham? Ya, stop loss bisa dipakai pada semua saham. Namun, penggunaannya perlu disesuaikan dengan kondisi perusahaan terkait saham yang dibeli.
Bagaimana jika saham turun melebihi level stop loss? Jika saham turun melebihi level stop loss, maka investor akan mengalami kerugian yang lebih besar dari yang diharapkan. Oleh karena itu, penggunaan stop loss perlu disesuaikan dengan kondisi pasar dan kondisi perusahaan terkait saham yang dibeli.
Apakah stop loss bisa memicu aksi jual massal? Iya, jika banyak investor menempatkan stop loss pada level yang sama, maka penjualan massal yang dipicu oleh stop loss tersebut bisa memperburuk kondisi pasar.
TRENDING :  Berinvestasi di Saham Market Cap Terbesar di Indonesia